CEKUNGAN INDONESIA TIMUR
- Peninjauan Geologi
beberapa cekungan mesozoic yang kesemuanya terletak di
wilayah Indonesia Timur Antara Lain yang terbagi atas
-
Cekungan di perisai sahul
-
Bagian Utama Irian jaya
-
Busur banda
terbentuk dikarenakan rifting sejak zaman Dinosaurus dulu ..Jadi kalo
sejak Paleocene and younger mereka udah relative stabil in the forms of passive
margins maka memang cocok untuk secondary exploration target ,ini karena top
sealsnya bagus dan padat.. Itulah
mangkanya cebakan / trap yang terbentuk kebanyakan bukan bersifat struktural
karena masa2 tektonik intensif udah berlalu sebelum sedimen si passive margin
terendapkan.
B. Penjelasan
Cekungan Wilayah Timur Indonesia
I.
Cekungan di Perisai Sahul
Cekungan
di Perisai Sahul (di atas Kerak Benua Australia). Stratigrafi Cekungan ini
ditandai adanya Ketidakselarasan antara Cekungan Pre-Rift (Paleozoikum),
Syn-Rift (Jura Awal), Passive margin (Jura Akhir-Kapur Akhir) dan
Continent-arc Collision related
Fore-land Basins dan Strike-Slip related Basins
II. Bagian utama Irian Jaya
Merupakan Pinggiran Benua Australia yang sejak Trias bergerak
ke utara dan ini sebenarnya merupakan Passive margin, dengan lempeng
Samudra di depannya membentuk subduksi terhadap lempeng Pasific. Pada
saat jalur subduksi yang terus menerus mengkomsumsi Lempeng Samudra Australia bertumbukan dengan kerak benua Australia
pada Awal Tersier. mengakibatkan Lempeng Samudra Pasific tertekukkan ke
atas dan menghasilkan Obduksi, sedang lapisan-lapisan Paleozoic-Mesozoic serta
lapisan Tersier terlipat kuat membentuk sesar naik dan sungkup ke arah
selatan yang sering disebut dengan Papua
Foldthrust Belt, Sementara Foreland-basins terbentuk didepan Paparan
Australia, Hinterland basin dibelakang Pegunungan lipatan tersebut.
Lapisan sedimen yang terlipat ketat karena pertumbukan Collision ini
disebut Suture. Masalah di sini makin dipersulit dengan adanya sesar geser di jalur Pegunungan
tersebut.
A. Suture related basins
1. Cekungan Akimeugah (Foreland basins). Di
selatan Irian Jaya
2. Cekungan Mamberano (Foredeep basin). Di
utara Irian Jaya
3. Cekungan di Paparan Australia Utara (Timor
Gap), merupakan cekungan Rift basin
dan Passive margin pada Pra-Tersier
4. Kepada Burung
Irian Jay
B. Strike-slip related basin
1. Cekungan Salawati
Cekungan ini berhubungan dengan Sesar Geser Sorong,yang membentuk
asimetri, ada dugaan bahwa Cekungan Salawati ini merupakan bahagian terpotong
dari Cekungan Banggai. Cekungan Selawati yang terletak di bagian barat
kepala burung Irian Jaya atau di daerah Dobberai (Vogelkop) Peninsula,
terbentuk pada kala Miosen Atas atau sekitar 10 juta tahun yl. Akibat adanya
“oblique subduction” antara Lempeng Australia dengan Lempeng Pasific.
Sebelum itu daerah ini merupakan suatu paparan karbonat yang diberi nama
Paparan Ayamaru yang merupakan bagian dari kerak benua Australia.
Sejarah sedimentasi Cekungan salawati
Sejarah sedimentasi yang teramati dimulai dari umur
35-32,5 juta tahun (Oligosen Bawah) dengan terbentuknya endapan karbonat New
Guinea Limestone (NGL) di lingkungan Neritik Dalam-Tengah (20 – 60 meter) dan
proses pengendapannya berlangsung dalam fasa trangresi separti yang terlihat
dari hubungan antara eustatik dengan paleobatometri. Kemudian mulai dari umur
32,5-30 juta tahun (Oligosen Bawah-Atas) pengendapan endapan karbonat NGL masih
terus berlangsung dalam fasa regresi (yang diperlihatkan dengan adanya “sea
level drop” dan pendangkalan paleobatimetri) dan kemudian kelompok batugamping
ini terangkat ke permukaan pada umur 30 juta tahun yang mana pengangkatan
(uplift) ini diperlihatkan dengan bertambah kecilnya laju penurunan tektonik
(tectonic subsidence).
Terjadinya pengangkatan (uplift), ini ada hubungannya
dengan terjadinya “oblique collision” antara Lempeng Australia dengan “Sepic Arc “.
Dengan demikian akibat dari tumbukan ini selain mengakibatkan oengangkatan
(Visser dan Hermes, 1982 ; Froidevaux, 1977 ; Brash 1991) juga mengakibatkan
terjadinya “sea Level drop” (Lunt dan Djaafar , 1991).
Proses tumbukan ini terus berlangsung hingga umur 15
juta tahun dan muali dari 30 juta tahun hingga 15 juta tahun (Oligosen
Bawah./Atas-Miosen Tengah bagian bawah) seluruh Kelompok Batugamping New Guinea
tersingkap di permukaan dan tererosei. Selama masa ini muka air laut purba naik
kembali.
Mulai dari umur 15-10 juta tahun (Miosen Tangah bagian
bawah-Miosen Atas bagian bawah ) terbentuk Formasi Kais tipe terumbu (Robinson
& Soedirdja, 1986) di lingkungan Neritik Dalam-Tengah (!0-35 meter) dan
Formasi Klasafet serta Formasi Klasaman bagian di lingkungan Neritik Tengah
(35-60 meter), Selama ini muka air laut menurun, kedalaman paleobatimetri
bertambah dan laju penurunan tektonik meningkat dan penigkatan in berhubungan
dengan terjadinya”oblique subduction” antara Lempeng Australia dengan Lempeng
Pasifik. Dari umur 10-2,5 juta tahun (Miosen Atas bagian bawah-Pliosen)
pertumbuhan Formasi Kais tipe terumbu (Robinson dan Soedirdja, 1986) di sumur
PY001 dan pembentukan Formasi Klasafet berakhir yaitu masing-masing pada umur
8,9 juta tahun (Miosen Atas) dan 7,6 juta tahun ( Miosen Atas) dan di gantikan
dengan terbentuknya Formasi Klasaman yang tebal. Selama masa ini muka air laut
purba naik umur 5 juta tahun dan menurun kembali hingga umur 2,5, juta tahun
dengan kedalaman paleobatimetri yang relatif bertambah besar dan terjadinya
peningkatan laju penurunan tektonik.
Dari adanya peningkatan laju penurunan tektonik
disimpulkan bahwa awal pembentukan Cekungan Salawati dan juga aktivitas Sesar
Sorong dimulai dari umur 10 juta tahun hingga 2,5 juta tahun, selama
berlangsungnya proses :oblique subduction” antara Lempeng Australia dengan
Lempeng Pasifik.
. Selama masa ini muka air laut purba meningkat
kembali, kedalaman paleobatimetri berkurang dan laju penurunan tektonik juga
berkurang. Hal ini menandakan bahwa
aktivitas Sesar Sorong masih terus berlangsung yang mana akibat dari aktivitas
tersebut menimbulkan pengangkatan dan penrunan separti yang terlihat di TBH09.
Aktivitas Sesar Sorong ini diduga ada hubungannya dengan terjadinya “oblique
collision” nantara Lempeng Australia dengan bagian dari “ Sunda trench dan
Banda Forearc “ yang berlangsung hingga sekarang.
2. Cekungan Bintuni
Pada Cekungan ini terbukti batuan Pra- Tersier
menghasilkan Gas, bukan merupakan bessement, Gas ditemukan pada batuan umur
Jura. Stratigrafi Pra-Tersier. Cekungan ini diduga terbentuk karena sesar geser yang menghasilkan
Transpressional struktur sesar sungkup dari Jakur Lengguru pada penampang
berbentuk asimetri.
Cekungan-cekungan yang terbentuk karena
pengaruh Sesar Geser Sorong (Sorong Fault Zone), berbentuk Half Graben,
Cekungan Banggai merupakan belahan dari cekungan Salawati yang telah
ditransport beberapa ribu Km, ke arah Barat pada zaman Tersier. Urutan
Pre-Rift, Syn-Rift dan Passive-margin, serta
terakhir Drift dapat dikenali pada kedua cekungan ini. Transpressional
pada akhir Tersier telah menghasilkan ribuan meter sedimen klastik yang
berpotensi untuk minyak dan Gasbumi
III. Busur Banda
1.
Cekungan Seram
Cekungan di atas ini berada
pada Fragmen Kerak Benua Australia, hal ini nampak pada urutan stratigrafinya,
telah mengalami Rifting Transtension dan transpression yang menghasilkan
lipatan dan sesar sungkup dalam jalur kompleks sesar geser mengiri (Left
lateral strike slip zone). Antara Sesar Sorong di
utara dan Sesae Tarera-Aiduna di selatan, pada akhir Pliosen. Aktifitas
tektonik terakhir membentuk Young elongate perched thrust foreland basins Wahai
Basin dan Bula Basin berumur Pliosen-Pleistosen yang menutupi urutan
lapisan-lapisan Mesozoikum.
2.
Cekungan Tanimbar
Daerah percekungan
ini meliputi kepulauan Kai dan Tanimbar di bagian timur Busur Banda, Cekungan
ini hasil interaksi tektonik tumbukan
dari busur-busur Banda dan tektonik regangan (extensional tectonics) dari
palung Aru dan terletak pada Pinggiran Pasif Benua Australia-Paparan Arafuru. Urutan Cekungan Pre-Rift di zaman Paleozoikum, Syn-Rift zaman Jura dan
Passive Margin di zaman Kapur serta Drift pada zaman Tersier dapat dikenali di
sini. Aktifitas tektonik disini yang terakhir menghasilkan cekungan yang
melandai ke arah timur dan dibatasi oleh jalur sesar sungkup lipatan Dalam
cekungan ini potensi untuk minyak dan gasbumi sangat kecil. (foldthrust belt)
di sebelah barat.
3.
Cekungan Timur
Percekungan Timor merupakan kelanjutan dari Busur Banda, memperlihatkan
kesesuaian dengan Cekungan Tanimbar, namun lebih kompleks karena disini kerak
benua Australia dengan ujung passive marginnya bertumbukan secara frontal
dengan jalur subduksi Busur Banda. Urutan Stratigrafi
Australia juga dapat dikenali disini dan nampak dalam sesar sungkup yang sangat
kompleks. Kecil sekali diketemukan minyak dan gasbumi disini.
4.
Cekungan Nusa Tenggara
Sulit untuk dapat
mengatakan adanya cekungan sedimen di daerah ini, kecuali pada laut dalam di
belakang maupun dimuka kepulauan mulai dari Bali sampai Sumba.
Busur kepulauan ini merupakan jalur Magmatisme dengan kecil kemungkinan
didapatkannya minyak dan gasbumi.
Where to Bet on Sports To Bet On Sports In Illinois
BalasHapusThe best sports bet febcasino types and bonuses https://sol.edu.kg/ available in Illinois. 메이저 토토 사이트 The most common 1등 사이트 sports betting options available. Bet $20, 바카라 Win $150, Win $100 or